Etika dan Karakteristik Mahasiswa

 Nama: Dinda Nur Aini

Nim: 2209116023

Kelompok: 7 (Agoda)

Etika dan Karakteristik Mahasiswa

Pembicara: Muhammad Labib Jundillah, S.Kom., M.Kom.

Etika

Etika berasal dari bahasa Yunani "Ethos" artinya karakter, watak, kesusilaan, dan adat kebiasaan. Etika tidak lain adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan buruk, mengenai hak dan kewajiban moral, kumpulan asas atau nilai yang berhubungan dengan akhlak, dan nilai benar atau salah yang dianut dalam masyarakat.

Etika akademik

Etika akademik adalah nilai-nilai luhur yang wajib ditaati insan akademik dalam berpikir, berperilaku, bersikap, bertindak, baik sebagai seorang intelektual guna mengemban tugas-tugas keilmuan.

Pasal 11 Etika Akademik

1.Menyadari dengan sepenuh hati bahwa dalam menjalankan hak dan kewajibannya, mahasiswa bertanggungjawab kepada diri sendiri, orang tua, masyarakat, pendidik, almamater, dan juga kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2.Menyadari dengan sepenuh hati bahwa mahasiswa adalah generasi penerus bangsa yang akan menentukan masa depan bangsa.

3.Melakukan hak dan kewajiban akademik maupun non-akademik dengan ikhlas, penuh semangat dan tanggung jawab.

4.Menaati dan menghormati semua peraturan yang ditetapkan oleh universitas, fakultas, dan unit-unit di bawahnya.

Pasal 12 Etika Akademik

6.Mempunyai sikap yang tegas dan berani yang didasari oleh nilai-nilai agama, ilmu pengetahuan, dan norma-norma luhur yang berlaku.

7. Bersikap kritis, rasional, ilmiah dan profesional dalam menerima pengetahuan baru dan bersifat terbuka terhadap perubahan.

8. Dapat bekerjasama dengan sesama mahasiswa, pegawai dan dosen serta dengan mahasiswa dari universitas lain dan masyarakat umum.

9. Bersikap dewasa dalam berpikir dan bertindak dengan mempertimbangkan kemaslahatan bagi dirinya dan lingkungannya.

10. Menghargai waktu, kesehatan dan keselamatan serta lingkungannya.

Pasal 13 Etika Pergaulan

1. Saling menghormati dan menghargai sesama mahasiswa.

2. Mahasiswa senior wajib membimbing dan memberi contoh bagi mahasiswa yang lebih yunior.

3. Saling membantu sesama mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan intrakurikuler dan ekstra kurikuler.

4. Bersikap jujur dan saling mempercayai dalam bekerja sama dengan sesama mahasiswa.

5. Berperilaku dan berbicara yang ramah, sopan, dan santun terhadap dosen dan pegawai serta dalam bergaul dengan sesama mahasiswa dan masyarakat umum.

Pasal 25 Sanksi

1. Sanksi terhadap pelanggaran etika dapat berupa sanksi ringan, sanksi berat dan sanksi sangat berat.

2. Sanksi ringan bagi dosen, pegawai administrasi dan mahasiswa sebagai berikut.

(a) Teguran lisan dan atau tertulis.

(b) Pernyataan permintaan maaf secara lisan dan atau tertulis.

(c) Dikeluarkan dari ruang rapat, ruang kuliah atau ruang pertemuan

lainnya.

3. Sanksi Berat bagi dosen dan pegawai administrasi sebagai berikut.

(a) Sanksi akademik bagi dosen yaitu dinonaktifkan dari tugas akademik untuk jangka waktu tertentu.

(b) Sanksi administratif bagi dosen dan pegawai administrasi misalnya penghentian tunjangan, penghentian gaji berkala, penghambatan kenaikan pangkat dan golongan, dan penghentian dari jabatan struktural.

4. Sanksi berat bagi mahasiswa sebagai berikut.

(a) Larangan untuk mengikuti kuliah, ujian atau kegiatan akademik lain dari mata kuliah tertentu selama satu semester.

(b) Larangan untuk mengikuti semua kegiatan akademik selama satu semester.

5. Sanksi sangat berat bagi dosen dan pegawai administrasi dapat berupa:

(a) Sanksi akademik bagi dosen yaitu dinonaktifkan dari tugas akademik untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

(b) Sanksi administratif bagi dosen dan pegawai administrasi yaitu penghentian semua tunjangan atau diberhentikan sebagai pegawai negeri sipil.

(c) Mengganti kerugian kepada pihak yang dirugikan.

(d) Dilaporkan ke pihak kepolisian untuk diproses lebih lanjut.

6. Sanksi sangat berat bagi mahasiswa dapat berupa:

(a) Dilarang mengikuti semua kegiatan akademik selama satu tahun atau diberhentikan sebagai mahasiswa.

(b) Mengganti kerugian kepada pihak yang dirugikan.

(c) Dilaporkan ke pihak kepolisian untuk diproses lebih lanjut.

Karakter

Karakter adalah suatu pembawaan individu berupa sifat, kepribadian, watak serta tingkah laku yang diekspresikan dalam kehidupan sehari-hari.

Mahasiswa berkarakter biasanya adalah seorang yang taat menjalankan ibadah kepada Tuhannya, memiliki kecerdasan spiritual dalam melakukan kegiatan kesehariannya dan selalu mendasari aktivitasnya dengan niat beribadah kepada-Nya.

Beriman

Menurut bahasa, iman merupakan kompas dalam mengarungi samudra kehidupan.

Connected

Generasi Z melibatkan teknologi jaringan internet dalam setiap aktivitas kesehariannya.

Karakter yang harus dimiliki mahasiswa:

• Kreatif dan Out of Box

Menurut Interaction Design Foundation, out of the box thinking adalah bentuk pemikiran di mana kamu menyelesaikan masalah dengan mencari metode problem solving baru ketimbang menggunakan solusi yang umum digunakan.

Misalkan, ketika ada konsumen yang kecewa dengan produkmu, mungkin standar atau prosedur yang umum digunakan adalah dengan meminta maaf.

Namun, dengan berpikir out of the box, kamu bisa menawarkan benefit berupa diskon pembelian produk baru bagi konsumen tersebut selain hanya meminta maaf dan menyelesaikan masalahnya.

Dalam pemikiran ini, kamu melihat suatu masalah dari sudut pandang baru. Hal ini dengan tujuan bahwa kamu bisa mendapatkan solusi kreatif untuk menyelesaikan masalah yang ada.

• Percaya diri

Pemimpin perlu memiliki sifat percaya diri yang terkait dengan self-efficacy yang mengacu pada kepercayaan kuat seseorang bahwa dia berhasil menyelesaikan suatu tugas atau hasil yang spesifik. Seorang pemimpin harus mampu mengendalikan, mendorong dan mempengaruhi orang-orang di sekitar untuk mengikuti cara yang ia pilih untuk mencapai tujuan organisasi, dan rasa percaya diri sangat penting bagi seorang pemimpin.

Rasa percaya diri tersebut akan memberikan suatu keberanian untuk memimpin, mengambil keputusan dan melakukan tindakan yang berdampak pada banyak orang dan masa depan organisasi. Pada umumnya, seorang pemimpin yang kurang memiliki rasa percaya diri sering kali gagal dalam mendorong orang-orang di sekitar organisasi yang ia pimpin dalam mencapai tujuan yang pada akhirnya berdampak pada orang-orang di sekitar dan masa depan organisasi

• Berpikir Kritis

Berpikir kritis adalah cara berpikir manusia untuk merespons seseorang dengan menganalisis fakta untuk membentuk penilaian. Subjeknya kompleks, dan ada beberapa definisi yang berbeda mengenai konsep ini, yang umumnya mencakup analisis rasional, skeptis, tidak bias, atau evaluasi bukti faktual. Pada dasarnya, bentuk berpikir kritis adalah pemikiran mandiri, pendisiplinan diri, pemantauan diri, dan koreksi diri.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu Inforsa?

artikel 1 "Mahasiswa dan Organisasi"

Website siplo